Rabu, 22 September 2010

Gamis Kain Karawang


                                 Foto Dokumentasi : M.Danial Bangu.   Lokasi : Gorontalo

Kain Karawang untuk Kerja


                                Foto Dokumentasi : M.Danial Bangu.     Lokasi : Gorontalo   

Kain Karawang Khas Gorontalo, Diserbu Peserta Jamsinas 2010

Gorontalo, sejak Jambore Siaran Nasional digelar di Provinsi Gorontalo, sejumlah produk lokal hasil kerajinan tangan warga setempat laris manis tejual, Di Gorontalo yang laris manis terjual adalah baju karawang yang merupakan baju tenunan ciri khas Provinsi Gorontalo,

Seperti yang diungkapkan salah satu penjaga Stand kerajinan Gorontalo, Darahma. Menurutnya sejak ada acara jambore, baju karawang selalu dicari-cari pengunjung. Tidak hanya itu, kainnyapun banyak diborong oleh peserta khusunya yang dari luar Gorontalo, sehingga Derahma mengaku, tiap harinya mampu mengantongi uang antara Rp4 hingga Rp7 juta.

Menurutnya, tenunan karawang semula hanya untuk dibikin kipas, dan taplak meja, namun dalam perkembanganya ternyata sudah mampu di modifikasi menjadi baju, apalagi pemerintah setempat mewajibkan seluruh PNS untuk menggunakan baju karawang tiap Kamis dan Jumat.

"Alhamdulilah laris, kebanyakan para pengunjung cari kainnya saja dan mau dipotong didaerahnya masing-masing, yang rata-rata dibeli harganya antara Rp200.000 hingga Rp500.000, katanya untuk kenang-kenangan", Ujarnya (20/3) sambil meunjukkan baju karawang yang dipajang.



          
                                  Kain Karawang paduan kain sutra


Sedang untuk harganya, bervariasi mulai dari Rp150.000 hingga Rp750.000/potong, tergantung Motif dan jenis kain yang mau di beli. Bahkan Karena pemilihan kainnya di pameran sangat terbatas, tidak sedikit para pengunjung yang langsung menyerbu toko central karawang.

Selain baju karawang asli Gorontalo, baju-baju adat dan souvenir ciri khas daerah lainnya juga laris manis, semisal batik dari Jawa dan Madura, karena para pengunjung merasa, bahwa Jambore Siaran Nasional tersebut merupakan miniatur keanekaragaman dan kekayaan Indonesia yang dapat disaksikan di Gorontalo. (Moh. Rasikin/WD)

Aneka Pola Keindahan Kain Karawang

                                  Foto Dokumentasi : M.Danial Bangu.   Lokasi : Gorontalo

Selasa, 14 September 2010

Kain Karawang Gorontalo

Foto Dokumentasi : M.Danial Bangu.   Lokasi : Gorontalo

GORONTALO, - Beberapa orang wanita duduk bersama di serambi rumah salah satu warga. Kain-kain chifon beraneka warna tergolek di sekitar mereka. Celoteh yang terdengar akrab sesekali diwarnai oleh derai tawa, seolah sama sekali tak mengganggu ketekunan kerja mereka. Dengan lincah jemari para wanita itu bekerja menciptakan aneka disain bordir atau sulaman yang sangat indah. Demikian suasana siang di Pulubala, sebuah desa sentra pengrajin Bordir Kerawang yang berada di kawasan Kabupaten Gorontalo.
Kerajinan Bordir Kerawang telah lama menjadi kegiatan pengisi waktu luang para ibu dan remaja putri di desa tersebut. Seusai mengurus rumah ataupun membantu pekerjaan di ladang, para wanita di desa tersebut tak lantas berleha-leha. Sambil mengasuh anak-anaknya, mereka berkumpul dan membordir bersama.
Bordir Kerawang ini pun tadinya hanyalah digunakan untuk keperluan sendiri saja ataupun kalau ada menerima pesanan dari sanak saudara dan sesama tetangga. Namun karena keindahan serta keunikannya, Bordir Kerawang pun semakin banyak penggemarnya. Semakin merebaknya tren pakaian muslim, gaun pesta, gamis dll, belakangan ini membuat permintaan pasar akan bahan pakaian yang dihiasi Bordir Kerawang pun semakin meningkat. Permintaan pasar dan semakin meningkatnya popularitas Bordir Kerawang ini memberi kesempatan dan peluang bagi para ibu di desa Pulubala ini untuk memperoleh penghasilan tambahan. Dan, kegiatan yang tadinya hanya merupakan pengisi waktu luang inipun berkembang menjadi sebuah kegiatan yang bernilai ekonomis meski masih dalam skala kerajinan rumahan. Untuk menghasilkan Bordir Kerawang yang memiliki nilai ekonomis tinggi diperlukan tidak hanya kain yang khusus tetapi juga benang-benang yang berkualitas baik. Karena hanya kain yang halus dengan kerapatan serat yang tepat akan menjamin disain Bordir Kerawang tampak hidup. Namun, kain dan benang yang memiliki kualitas seperti itu tidaklah murah. “Kami tidak punya modal cukup kalau harus menghasilkan Bordir Kerawang seperti itu.” demikian ungkap para pengrajin yang rata-rata ibu rumah tangga pedesaan.
Perkembangan nilai ekonomis Bordir Kerawang serta peran positifnya untuk menggerakkan perekonomian berbasis kerakyatan memang membuat kerajinan ini patut diitangani secara serius. Permasalahan permodalan terutama dalam hal pengadaan bahan dan benang yang dialami para pengrajin pun kemudian ditangani para pengurus PKK setempat. Dengan adanya bantuan dari pengurus PKK, para pengrajin yang trampil dari desa Pulubala ini dapat terus bekerja. Dengan dicanangkannya Program Pembangunan Perkenomian Kerakyatan, kondisi para pengrajin semakin terbantu. Pemasaran dan penyaluran ke toko-toko seantero Sulawesi menjadi semakin marak karena tersedianya berbagai pameran kerajinan yang diselenggarakan oleh Pemerintah. 

Teknik Bordir Yang Telah Berusia Ratusan Tahun
Tidak seperti sulaman pada umumnya, Bordir Kerawang memang memiliki keunikan yang istimewa. Sulaman benang pada Bordir Kerawang dibuat di atas permukaan kain yang terlebih dahulu dipotongi sebagian seratnya. Pemotongan serat ini membuat bagian permukaan kain tersebut menjadi terawang, atau lebih jarang dari permukaan seluruh kain itu sendiri. Dari tampilannya yang terawang inilah sebetulnya nama Bordir Kerawang berasal. 

Foto Dokumentasi : M.Danial Bangu.   Lokasi : Gorontalo


Whitework Embroidery
Teknik bordir dengan pemotongan serat kain ini sesungguhnya telah ada sejak ratusan tahun lalu dan dikenal dengan istilah whitework embroidery. Sementara jika melihat disain bordirnya tampak sekali bahwa Bordir Kerawang merupakan perpaduan antara schwalm embroidery –yaitu whitework yang berkembang di Jerman sejak 300 tahun lalu– dan hardangersom yang berasal dari Asia dan Persia tetapi berkembang pesat di Norwegia tahun 1500-an. Ditinjau dari disainnya schwalm embroidery lebih menonjolkan bentuk-bentuk yang jelas, seperti bunga, dedaunan, lonceng dan sebagainya. Sedangkan hardangersom lebih menonjolkan disain-disain geometrik yang sederhana, seperti segitiga, segiempat, belah ketupat dan sejenisnya. 

Dengan mengenal perbedaan disain kedua teknik bordir tersebut kita dapat menangkap keunikan dari disain pada Bordir Kerawang. Dimana dengan menggunakan disain geometris Bordir Kerawang menyajikan bentuk-bentuk yang sangat jelas, seperti bunga-bungaan yang dilengkapi dengan dedaunan. Tak heran para turis mancanegara pun sangat berminat untuk membeli kerajinan tangan dari Gorontalo ini. 
Keunikan lain dari Bordir Kerawang dari Gorontalo ini terletak pada jenis kain yang digunakan. Umumnya, teknik whitework embroidery ini hanya dilakukan pada kain-kain katun atau linen. Oleh karena kedua jenis kain tersebut memiliki serat yang tidak hanya halus tetapi juga teratur kerapatannya. Penggunaan jenis kain chifon pada Bordir Kerawang sesungguhnya cukup mencengangkan. Oleh karena, meski seratnya teratur dan cukup rapat tetapi jenis kain ini terlalu halus. Sehingga proses pemotongan seratnyapun harus dilakukan dengan sangat hati-hati. Sedikit saja kesalahan menarik serat kain yang telah dipotong akan dapat merusak seluruh permukaan kain. Keberhasilan para pengrajin Bordir Kerawang menggunakan jenis kain seperti chifon ini pada teknik whitework tentunya patut memperoleh penghargaan.
Benang Emas
Disain Bordir Kerawang di masa sekarang tampaknya juga mengalami perkembangan yang patut dihargai. Jika di masa lalu Bordir Kerawang hanya menggunakan benang-benang dari katun, sekarang ini telah dikembangkan penggunaan benang-benang berwarna keemasan. Hal ini tentu saja membuat tampilan Bordir Kerawang menjadi terkesan mewah dan anggun. Dan penggunaan Bordir Kerawang yang tadinya identik dengan gaun wanita sekarangpun telah juga digunakan pada busana pria.
Sebagai seni yang menuntut kreatifitas tampaknya Bordir Kerawang akan terus berkembang. Pemberian peluang dan ruang bagi pengembangan kerajinan ini tentunya akan sangat menguntungkan bagi Provinsi Gorontalo dan Indonesia. Oleh karena Bordir Kerawang tidak hanya menunjang pengembangan ekonomi kerakyatan bagi masyarakat di wilayah ini tetapi lebih jauh dapat diangkat menjadi satu kebanggaan. Dari masyarakat biasa sampai Prof. BJ. Habibie, Alm. HB. Jassin, Fadel Muhammad, Rachmat Gobel, Ciputra, Uga Wiranto, dan masih banyak lagi pejabat dan orang penting lainnya memiliki pakaian ataupun buah dari kerajinan tangan yang unik ini. (int).